Postingan
Aksi penolakan besar-besaran terhadap kenaikan BBM bulan ini menghasilkan penangakapan kepada demonstran yang juga besar-besaran. Data dari beberapa media menyebutkan dalam sepuluh hari berturut-turut jumlah demosntran yang ditangkap mencapai 117 orang. Jumlah ini tidak termasuk dengan jumlah korban luka-luka. Ada yang aneh disini.
Sebelumnya juga disebutkan bahwa pihak kepolisian telah mewanti-wanti aksi yang lebih besar, dan negara telah menyiapkan TNI untuk membantu dalam penyerangan (baca; pengamanan) diaksi nanti. Begitu merasa terancamnyakah negara dengan kemarahan dan kesadaran orang-orang??.
Juga, sebelumnya ketika terjadi pemberitaan beruntun mengenai aksi solidaritas dibeberapa daerah terhadap kebrutalan polisi dan korporasi yang ada di Bima dan Papua, pihak kapolri mengatakan telah diwajibkan kepada seluruh anggota kepolisian untuk menembak ditempat para demonstran dan setiap anggota dilengkapi senjata dan tameng yang lebih canggih.
Tentu saja, sasaran militer nantinya adalah orang-orang yang marah bukannya partai yang numpang beken di berita atau organisasi yang menawarkan solusi (memediasi) atas kemarahan tentang hidup dan mati. Dan hal ini akan terus berlangsung, bahwa melindungi tiap aturan yang diciptakan negara dan perputaran modal besar akan terus dilakukan dan untuk itu militer akan terus diadakan.
Negara secara tidak langsung dengan memakai dalih aturan tentang menyampaikan opini didepan umum dengan cara yang baik dan dengan alasan keamanan negara telah menyatakan perang dengan kita. Dan hal ini akan terus berlangsung, bahwa melindungi tiap aturan yang diciptakan negara dan perputaran modal besar akan terus dilakukan dan untuk itu militer akan terus diadakan.
Kita harus waspada!!
This post is archived under
Fakta hitam,
Opini
militer akan mengawal keutuhan negara ----- segala ancaman dari luar dan dalam negeri, bila berindikasi mengganggu dan mengancam keutuhan republik ini, akan menjadi tanggungjawab militer menuntaskannya ------- inilah yang oleh 'sebagian' diantara 'oknum' penguasa dimanfaatkan dengan berkolaborasi dengan pemilik modal, mengamankan aset aset korporasinya. ini juga sering terjadi pada partai mayoritas 'penguasa', memanfaatkan 'kaki tangan' pasukan militer untuk memperkokoh 'dinastinya'. --------- bila diantara 'para pimpinan militer', ada yang menyadari 'kepincangan' dan tidak memihak ke penguasa, biasanya 'mereka mereka yang melek amanah rakyat' akan dihadang dan disingkirkan dalam jenjang jenjang karirnya.------ perjuangan 'amanah rakyat' makin panjang dan kompleks, di berbagai sendi, mari bersama membenahi!