FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Borong Raya vs Premanisme

Ratusan massa gabungan dari warga dan barisan solidartas pada pukul 11.00pm melakukan aksi pengusiran preman dan pembongkaran pagar di lokasi perumahan warga di Kelurahan Borong Raya kecamatan Manggala. Sehari sebelumnya, warga yang didampingi kuasa hukum dari YLBHM telah melaporkan tindakan premanisme ini ke Polrestabes dan Polsekta Manggala, namun tak ada respon. Aksi ini dilakukan paska terjadi aksi brutal dari preman terhadap warga. 


Pada awalnya warga membeli tanah tersebut dari seorang bernama Andi Rimba Raya, ahli waris dari seorang bernama Ap Pettarani. Pada tahun 2004, seorang pengusaha yang bernama Joni mengklaim lokasi warga tersebut sebagai hak miliknya. Joni tanpa melewati proses peradilan telah melakukan penimbunan dan merusak pagar warga. Sejak dari itu preman menduduki lokasi tanah dan melakukan teror.

Perumahan warga yang tediri dari 7 unit rumah tersebut mempunyai alas hak yaitu sertifikat dan akta jual beli. Namun setelah pemagaran dan pengusiran warga, para preman membongkar satu rumah tanpa konfirmasi. Pihak kepolisian yang juga berjaga-jaga di lokasi dengan maksud mengamankan warga tak berkutik,bahkan menganggap bahwa hal tersebut wajar-wajar saja.

Di aksi hari ini pada awalnya preman kabur saat barisan massa masuk ke lokasi hendak mengusir namun beberapa menit berikutnya mereka datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Namun tak ada bentrokan yang terjadi karena dengan sendirinya massa bubar masing-masing. Sampai berita ini diturunkan, kami tak bisa memastikan apakah preman tersebut kembali di lokasi atau tidak.

Leave a Reply