FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Polisi membantai Warga Sape, Bima

Aksi pendudukan masyarakat Sape kecamatan Lambu, kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat di bubarkan paksa oleh Oleh polisi.
Setelah lima hari bertahan dan berusaha menekan akses produksi dan distribusi pelabuhan sebagai wujud kemarahan mereka terhadap PT Sumber Mineral Nusantara yang berusaha mengekstraksi kekayaan Alam warga dan tanah tempat mereka berpijak saat ini.


Pembubaran Paksa ini terjadi sekitar pukul 07.00 dini hari tadi. Saat warga sedang tertidur. Warga yang hanya bersenjatakan batu dan panah serta kayu-kayu balok seadanya membuat mereka kalah dalam perang terbuka ini, sehingga sudah dipastikan warga biasalah yang menderita dan menjadi korban. Dalam laporan yang kami terima, korban yang tewas akibat amukan timah panas polisi berjumlah 4 orang dan 30 orang menderita luka-luka cukup parah dan 10 orang warga lainnya tertangkap polisi.

Sebagian warga setelah kejadin itu, hingga kini masih berlarian ke gunung, bersembunyi dan masih melangsungkan komunikasi secara sembunyi-sembunyi. Sebagai buntut kemarahan warga sape, dilaporkan bahwa warga telah membakar beberapa pos polisi di Lambu dan Sape. Laporan serupa juga menyebutkan bahwa Warga sape telah membakar Kantor DPRD setempat.
Korban yang tewas bernama arif rahman dan syaiful, namun beberapa sumber juga menyebutkan nama-nama tersebut masih simpang siur, namun warga setempat membenarkan bahwa korban yang jatuh berjumlah 3 orang. Lokasi bentrokan masih dijaga ketat, Wartawan yang akan meliput dilarang keras, Ada indikasi kuat bahwa berita ini ingin ditutup-tutupi dari ekses publik, menurut salah seorang warga.
dalam rilis yang dikeluarkan sebuah website memuat nama-nama korban tertembak :
Syahbudin (31),
Ilyas Sulaiman (25),
Gias Ulana (25),
Rahmin (45),
Awaluddin (24),
Rohaini (23),
Sukiman (25),
Ibrahim (45),
Mistahuddin (18),
Masnun (13),
Hasnah (39),
dan Suhaimin (23). (red, Berdikarionline)

Seluruh korban yang disebut namanya di atas sedang dirawat di RSUD Bima.
Mari Mendukung Perlawanan Warga Bima.
Menanglah Warga Bima!

Leave a Reply