FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Solidaritas untuk Saudara Kami Hidayat


Sudah sangat terbukti didepan mata kita, bagaimana peristiwa di Bima beberapa waktu lalu terjadi dengan sangat melukai hati kita semua, 
bagaimana tidak! Polisi telah nyata-nyata menunjukkan kebrutalannya dengan menembakkan timah panasnya kepada puluhan orang tak berdosa di sana. Selain pemuda, Ibu-ibu pun menjadi santapan para militer brutal ini. Sungguh sebuah kejadian yang sudah barang tentu akan membuat kita semua akan marah. Tak ayal, selang sehari setelah kejadian ini berlangsung, maka gelombang solidaritas pun tumpah ruah diberbagi kota-kota di Indonesia.

Di Makassar pada tanggal 26 Desember Terjadi aksi solidaritas serupa. Namun dengan dikte dan kodifikasi otak karatan dari dari Massa yang masih menganggap Protes dengan jalan 'damai', mengemis dan mengharapkan perubahan perilaku kepolisian nampaknya kukuh mendominasi dalam aksi saat itu.

Yang terparah, aksi ini justru diklaim oleh beberapa para pendukung Reformis demokrasi bahwa aksi ini telah disusupi, akibatnya banyak massa yang terpancing untuk melakukan perusakan. Sungguh sebuah tesis yang layak untuk dibuang ketempat sampah.

Penangkapan terhadap saudara kami, HIDAYAT jelas-jelas sangat melukai hati kami sebagai manusia. Penangkapan saudara kami hidayat adalah bukti Polrestabes Makassar dan Para reformis demokrasi masih menginginkan eksisnya pembantaian Korporasi PT Sumber Mineral Nusantara di BIMA, bukankah semua nyawa, Tanah dan Harga Diri selama ini yang di pertaruhkan masih tak cukup untuk membuktikan seberapa mengerikannya institusi (NEGERA, KORPORASI DAN KEPOLISIAN) ini berjalan.
Bukankah semua orang akan marah ketika saudara ataupun orang yang dicintainya dilukai oleh orang lain?

Konsekuensi Logis dari rasa sakit adalah dengan membalas tindakan serupa. Meskipun dengan frekuensi yang tak sepadan”. (Filsuf yunani)

Sebagian orang masih menganggap turun kejalan dengan tenang dan rapi akan mendapatkan hasil dan perubahan yang signifikan setelah pulang kerumah. Kami tidak!, Mimpi ini telah jauh kami lampauihi, Kaca-Kaca jendela yang dipecahkan oleh Saudara kami HIDAYAT adalah sebuah tanda dan wujud kemarahan setiap orang yang merasakan setiap penindasan, terlebih penindasan yang dilakukan negara dan korporasi.

Reaksi itu ada, Selama aksi solidaritas dimanapun itu, warga yang marah telah niscaya mengisi kepala-kepala mereka dengan amarah dan sakit hati yang mendalam. Meski tak sebanding dengan property yang telah hancur bersama tanah, namun pelepasan hasrat kemarahan dari seorang yang telah tersakiti mutlak akan terjadi.


Bangun solidaritas.
Bebaskan Hidayat!
Salam Redaksi Kokemi.

Leave a Reply