FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

"Kami marah" tulisan dari Aksi penolakan kenaikan BBM di Makssar

Rabu 21 maret 2012 kemarin kemarahan orang-orang di makassar meledak. Orang-orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar melakukan aksi penolakan BBM yang dilakukan didepan gerbang Kampus UNHAS menjadi bagian dari rentetan aksi penolakan kenaikan BBM dibeberapa daerah di Indonesia.

Puluhan orang-orang tanpa atribut yang marah itu memboikot SPBU dan membagi-bagikan bensin gratis kepada pengguna motor dan supir angkutan umum. Disusul kemudian penjarahan mobil pengangkut gas elpiji dan membagikannya gratis kepada pengguna jalan. Demonstran juga melakukan Pelemparan kaca SPBU dan Alfamart, penjarahan mobil coca-cola serta pembakaran mobil dinas serta tangki pertamina pengangkut bahan bakar.

Aksi tersebut dihentikan oleh Birokrat kampus. Namun sebelumnya mereka harus berhadap-hadapan dengan polisi yang dilengkapi tameng, water canon dan gas air mata. Dan berakhir dengan penangkapan dua orang demonstran.

Reaksi orang-orang itu dengan batu ditangan dan marah didada dengan hujan penghabisan hanyalah sebagian kecil api yang terbakar. Beberapa daerah juga melakukan rekasi yang sama, dan redaksi berdoa semoga ini bukan puncaknya.

"Kami marah", persis begitu coretan-coretan di tembok dan mobil-mobil tangki pertamina dalam aksi tersebut. Yah semua marah dan jangan biarkan kemarahanmu dimediasi dan diwakili, oleh siapaun.

5 Responses to "Kami marah" tulisan dari Aksi penolakan kenaikan BBM di Makssar

  1. kemarahan mu it menyebabkan kalian di cap sebagai mahasiswa makassar yg anarkis... yg tak pernah luput dr kerusuhan di setiap demo yg kalian lakukan...
    kalian itu kaum intelektual muda di masa depan, bukan kaum anarkis yg suka buat rusuh...
    jika kalian punya otak kalian tidak akan melakukan aksi anarkis di jalan...
    krn aksi rusuh mu byk pengguna jalan yg km rugikan...
    mulai dr supir angkutan umum, pedagang, pekerja kantoran, dan org yg berada dalam ambulans krn sakit kritis yg btuh pertolongan....
    coba kalian pikir itu . . .
    bayangkan bgmn jika kalian berada pada posisi mereka...????

    jdi jangan heran jika masyarakat marah kepada kalian Mahasiswa Rusuh dan Anarkis...

  2. Dhy_Fa Alfarabi yang baik... Kami sedang tidak tertarik dengan seruan moral konyol seperti yang kamu tawarkan.. kalau kamu punya otak kamu tidak akan menghujat kami dengan standar moral seperti itu.. sekali lagi kamu musti bisa melihat ujung pangkal dari masalah ini.. pemerintah hendak menaikkan BBM yang suka atau pun tidak akan berefek ke harga kebutuhan pokok lainnya. maka aksi kemarin muncul sebagai reaksi atas rencana tersebut. jangan dipisah-pisah dong. rencana kenaikan harga BBM jauh lebih berbahaya dibandingkan aksi jalanan yg kata kamu bikin susah.. kami hanya menginterupsi sedikit dari waktu yang kalian di jalanan. jangan semanja itu lah.. toh kami tidak butuh citra positif seperti politisi yg kamu lihat setiap hari di TV.. semoga hidup mu baik-baik saja terus di sana.. salam..

    _mahasiswa tingkat akhir_

  3. cara 'anarkis' menurut segelintir orang ----------------- yang tak punya 'spirit berontak' ------------- bukankah banyak kemerdekaan dicapai dengan 'spirit berontak' ------ bukan dengan aksi 'aman terkendali' --------

  4. Anonim says:

    semoga kemarahan ini bukan puncaknya ^_^

  5. a fire still burns in our hearts that cannot be extinguished...

    long live struggle, long live anarchism, Solidarity without limits!

Leave a Reply