Aksi boikot SPBU yang dilakukan para pemuda dan mahasiswa di Makassar dilanjut dengan pembagian bensin dan penjarahan mobil pengangkut gas elpiji kemudian membagikannya gratis kepada pengguna jalan kemarin tanggal 21 maret 2011 hari rabu berakhir pada penangkapan yang berlebihan kepada dua orang mahasiswa UNHAS. Ini adalah reaksi dari kenaikan BBM beberapa hari lalu.
Penangkapan ini jelas adalah tindakan yang tidak masuk akal dan begitu dilebih-lebihkan. Kemarahan orang-orang atas beberapa kondisi yang semakin membakar api dendam dibeberapa daerah selalu berujung pada penangkapan, pemukulan, peneroran dan penculikan. Dalam beberapa bulan-bulan kemarin kasus penangkapan demonstran selalu mewarnai pemberitaan dan ini sudah kelewatan.
Dengan alasan mengamankan dan membubarkan aksi massa, bukankah ini begitu "lebay"? apa yang diamankan dari ledakan yang diciptakan oleh kondisi yang semakin memburuk? selain pengamanan posisi yang mengeksiskan kondisi tersebut?.
Dengan alasan mengamankan dan membubarkan aksi massa, bukankah ini begitu "lebay"? apa yang diamankan dari ledakan yang diciptakan oleh kondisi yang semakin memburuk? selain pengamanan posisi yang mengeksiskan kondisi tersebut?.
Sebagai contoh, penangkapan dan penembakan orang-orang Bima yang marah tanahnya dicuri yang alamnya dieksploitasi tahun lalu. Penangkapan dan penganiayaan orang-orang lampung, mesuji dan papua yang berusaha mempertahankan hidupnya. Dan masih banyak lagi jika mau mengurutkannya satu-satu.
Sampai berita ini diturunkan, kedua mahasiswa tersebut belum dilepaskan oleh pihak kepolisian. Hidayat sampai saat ini juga masih menunggu persidangan. Sudah saatnya mempertanyakan semua hal, termasuk penangkapan-penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang sudah kelewatan. Jika ini berlangsung, bukan tidak mungkin pihak kepolisian akan menganggap hal ini adalah kewajaran dan menjadi instruksi awal terhadap reaksi kemarahan orang-orang.