Produsen mobil terkemuka di India, Maruti Suzuki menghentikan produksinya setelah para pekerjanya menyerang pimpinan hingga mengakibatkan seorang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka, Rabu (18/7) malam. Korban tewas ditemukan dalam kondisi tubuh terbakar. Mayat itu ditemukan di ruang konferensi utama pabrik Manezar.
"Produksi telah benar-benar berhenti," kata seorang manajer eksekutif yang tak mau disebutkan namanya. Ia menambahkan dalam waktu beberapa tahun terakhir pabrik ini menjadi sarang kerusuhan buruh. Lebih dari 40 manajer dan eksekutif telah terluka.
Saksi mata menuturkan para pekerja telah membakar properti, menggeledah kantor, dan merusak berbagai macam fasilitas pabrik mobil yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Suzuki Motor Jepang.
Pihak perusahaan menceritakan, konflik dimulai Rabu pagi ketika seorang pegawai pelaksana produksi (shop floor) memukul seorang pengawas (supervisor). Serikat pekerja kemudian mencegah manajemen mengambil tindakan disiplin dan para manajer dihalangi meninggalkan pabrik setelah bekerja.
Akibat insiden tersebut, saham Maruti Suzuki turun lebih dari 6 % pada hari Kamis (19/7) di Bombay Stock Exchange. Penurunan tersebut terjadi kemungkinan karena para investor khawatir tentang dampak kerusuhan terhadap produksi