Kurang lebih dua minggu sudah menurut hitungan kami, kamerad Hidayat mendekam di balik terali besi milik institusi yang paling brutal dimuka bumi ini.
Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA (tanggal 12 januari 2012) Pihak Polrestabes Makassar telah memindahkan Kamerad Hidayat di Rumah Tahanan di jalan Sultan Alauddin, Setelah sebelumnya dipenjarakan di kantor Polrestabes Makassar guna menjalani penyidikan dan pendalaman kasus tersebut.
Dari beberapa informasi dan kesimpulan yang kami kumpulkan terkait pemindahan ini, Nampaknya sebagian orang berkesimpulan bahwa ada indikasi Pihak Polrestabes Makassar sengaja memindahkan saudara kita kamerad Hidayat, agar kasus ini seolah telah dilimpahkan dan mendapatkan vonis dari pihak pengadilan.
Kasus ini dalam catatan kami, sejak tanggal 12 desember 2011 lalu, paska aksi solidaritas Bima di Makassar kemarin, kasus penangkapan Kamerad Hidayat ini seolah dibiarkan terkatung-katung dan seolah ingin dijauhkan dari ekses gelombang solidaritas, hal itu kami pikir terbukti dengan dipindahkannya kamered hidayat pagi tadi.
Tak hanya ekses pertemuan dengan saudara kita hidayat yang dibatasi, namun kuasa hukum yang mendampinginya juga seolah dijegal habis-habisan dari Pihak Kepolian Makassar. Hal ini terbukti dengan ditolaknya penangguhan tahanan kamerad Hidayat yang diajukan beberapa waktu lalu. Terlebih penolakan ini Tanpa alasan dan pertimbangan serius akan status Kamerad hidayat yang sedang sakit dan Masih menjalani studi pada sebuah kampus di Makassar.
Untuk persidangan kamerad Hidayat, sesuai dengan statement polisi pada saat itu, hingga sekarang belum ada titik terang kapan waktu pelimpahan berkas kamerad Hidayat kepihak kejaksaan.
Namun sementara ini dalam penelusuran kami gelombang solidaritas terus berdatangan untuk saudara kita Kamerad Hidayat, meski dengan jumlah yang tak besar namun hal ini telah melampauihi usaha kuantitas.
Untuk itu, melalui catatan ini kembali kami mengajak siapapun, dimanapun dan kapanpun untuk membangun sebuah jejaring solidaritas menentang kebrutalan institusi paling bengis dimuka bumi ini.
"dengan solidaritaslah semua pamor akan rata dengan tanah"
in solidarity,
redaksi kokemi.