FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Warga Pulau Padang depan Gedung DPR RI tak Takut Konfrontasi dengan Polisi

Aksi pendudukan warga pulau Padang didepan kantor DPR/MPR RI, hari ini telah memasuki hari ke 38. Aksi yang dilakukan oleh bapak dan ibu serta pemuda-pemuda berani asal pulau Padang ini sebagai bentuk perlawanan mereka terhadap keserakahan Korporasi dan Negara dalam mengekstraksi semua sumber kehidupan di Pulau Padang. 

Namun hingga tadi, suasana dilokasi tersebut nampak berubah menjadi sesuatu yang sedikit memompa adrenalin kita, Sebuah surat ancaman dari Polisi kepada Warga telah dilayangkan beberapa menit lalu, dan isi surat itu akan ada pembubaran paksa oleh Polisi dan Pamong Praja. jelas warga tak takut, justru sebaliknya.


Bersamaan dengan ancaman tersebut, warga kemudian mulai mempersiapkan segala peralatan dan senjata serta bom tabung gas untuk menghalau pembubaran paksa dari para polisi. Dalam konfrontasi ini warga terlihat seolah ingin mencoba sebuah alternatif  baru,  model perlawanan dengan menyulut pertentangan terbuka anatara warga polisi kapitalis dan sekutunya, Negara.


Dalam benak kami, kemarahan ini perlulah mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya, selain karena mereka berani mencoba langkah ini, selain itu pula mereka dengan tegs menyatakan dirinya bahwa konflik ini adalah konflik antara rakyat tak berpunya melawan kapitalis, atau mengutip puisi wiji tukul " bahwa didunia ini hanya ada dua pertarungan, antara yang berpunya dan tak berpunya sama sekali".

Dalam ancaman konfrontasi ini pula, Warga pulau Padang menggambarkan dirinya sebagai kumpulan orang yang sudah bosan dengan metode kompromi ala partai sosdem,  atau mungkin mereka telah kelelahan dengan cara yang selalu sama dan terprediksi hasilnya?, ataukah persiapan perang ini dalah wujud penemuan kembali hasrat yang telah sekian lama tercuri? semoga.

Hingga saat ini warga Pulau Padang masih berdiri lantang dan dengan marah di depan Gedung DPR/MPR RI, Mereka tak pernah ragu apalagi takut untuk berjuang menuntut segera direvisinya SK nomor 327 tahun 2009 tentang ijin HTI kepada PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). 

Leave a Reply