FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Karena Mempertahankan Tanah, Polisi dan Aparat Pemerintah Memukul seorang Warga hingga Pingsan


NTT- KUPANG : Manao menuturkan, kasus pemukulan terhadap dirinya itu terjadi pada tanggal 2 Februari 2012 sekitar pukul 15.00 Wita. Saat dia dan 50-an warga  Besipae sedang membersihkan lahan di kawasan hutan Besipae untuk difungsikan sebagai Kawasan rumah warga dan daerah resapan air bagi penduduk yang akan berdiam didaerah tersebut.

Dalam pengakuannya, Manao mengungkapkan ;

"Saya dipeluk dan dicekik oleh mantan anggota DPRD TTS, Nope GDI Nabuasa. Dan dipukul oleh Apris Tallo pada bagian pelipis dan batang hidung hingga jatuh pingsan. Teman-teman menggotong saya dan melarikan ke salah satu rumah warga tak jauh dari TPK," kata Manao di kediaman Koordinator Organisasi Ataimamus (OAt), Aleta Baun, Sabtu (4/2/2012).

Selain itu Nikodemus Manao mengatakan, akibat penganiayaan itu dirinya hendak melapor ke polsek, namun yang aneh menurut Manao pihak Polsek pun seolah enggan merespon kasusnya tersebut, Teleponnya takdirespon, hal ini sangat mirip dengan kejadian yang di TKP pada saat itu, Polisi juga hanya menjadi penonton pada saat saya dipukul hingga pingsan, ujar Manao dengan nada tegas.

Menurut Manao, dia bersama rekan-rekannya pada saat itu tidak menyangka akan terjadi pemukulan, karena saat itu mereka sementara berdialog dengan anggota Satpol PP dari kabupaten. Secara tiba- tiba, Camat Amanuban Selatan, Albert Nabuasa bersama Sekcam, Yohanes Asbanu, membawa 10 orang warga disusul dua anggota polsek mendatangi mereka.

"Camat turun dari mobilnya langsung berteriak Niko kamu bajingan sambil menunjuk ke arah saya. Saat itu juga Nope Nabuasa memeluk saya dan meminta agar parang semua disimpan. Kami semua menyimpan parang. Dan Nope langsung mencekik saya dan meminta Apris Tallo memukul saya hingga jatuh pingsan," kata Manao tegas.

Selain itu menurut warga yang terlibat dalam pembersihan kawasan hutan tersebut menuturkan bahwa, Aksi ini sebagai bentuk penolakan kami dengan pembabatan hutan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten dan Dinas Peternakan Propinsi NTT.  Mereka menebang pohon yang sudah ada lalu menanam kembali anakan pohon yang sama. Kami merasa dirugikan, karena debit pada sumber air di sekitar itu menurun," Ungkap warga dengan tegas.

Leave a Reply