Puluhan petani wanita, yang mengusahai lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 di Desa Dagang Krawan Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdan, Sumatera Utara, Sabtu siang (4/2/2012) sekira pukul 12.00 Wib, menangis histeris, karena tanaman umbi yang mereka tanam dirusak Preman bayaran.
Seorang petani Erna Dewati Br Barus (40) warga Dusun 5 Desa Tanjung Morawa A, bahkan nekat tiduran di jalanan, meski arus lalulintas kendaraan di sana, mengancam keselamatan dirinya. Aksi itu dilakukan para petani wanita ini, sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian, yang terkesan membiarkan aksi pengrusakan tanaman milik mereka,"adanya Pak Polisi disitu, tapi mereka diam saja. Saya sudah mohon-mohon sama Pak Polisi, yang dirusak itu tanaman kami, tolong larang pak Polisi,"ucap Erna.
Menurutnya, saat itu massa sebanyak 15 orang yang dipimpin oleh seseorang beriniasial SH, tiba-tiba memasuki areal perkebunan yang kini tengah dikuasai Erna dan beberapa orang petani wanita lainnya. Tanpa banyak berbicara, SH beserta rekan-rekannya langsung mencabuti tanaman singkong yang ada diatas lahan eks HGU PTPN 2 itu. Namun, para petani ini enggan melakukan perlawanan, karena kelompok tersebut dilengkapi dengan senjata tajam.
Kami mengajak solidaritas kalian dimanapun berada, memanggil kalian dari sudut manapun untuk mengabarkan bahwa Petani dan saudara kita disana yang kini tengah berhadapan dengan kerakusan kapital, mereka tak akan pernah sendiri.
mohon berita ini disebar, mengutuk tindakan brutal preman bayaran atas pengrusakan tanaman warga Tanjung Morawa Kab.Deli Serdang-Sumatera utara dan mengecam pihak Kepolisian yang hanya menonton dan melakukan pembiaran (mengijinkan) atas perusakan tanaman milik warga tersebut. segera beri tekanan kepada kapolri (08121202123), kapolda sumut (0818807878), kapolresta Deli Serdang (081584399991)