Aktivitas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) di Jawa Timur lumpuh karena warga korban luapan lumpur Lapindo yang masuk areal peta terdampak mengamuk dan menguasai tanggul, Selasa (17/4).
Warga yang datang berbondong-bondong mengusir para pekerja dan staf keamanan di posko keamanan BPLS. Bahkan, posko keamanan BPLS di sisi barat ditutup paksa oleh warga. Sedangkan posko BPLS di sisi selatan dirusak.
Warga yang datang berbondong-bondong mengusir para pekerja dan staf keamanan di posko keamanan BPLS. Bahkan, posko keamanan BPLS di sisi barat ditutup paksa oleh warga. Sedangkan posko BPLS di sisi selatan dirusak.
Peralatan yang ada di dalam posko tersebut, termasuk satu unit televisi, dihancurkan. Kaca posko keamanan juga porak poranda karena dipecahkan. "Tanah kami belum dibayar lunas, maka BPLS harus keluar dari areal tanah kami," teriak salah seorang pengunjuk rasa.
Setelah merusak dan menguasai posko keamanan, warga kemudian bergerak ke titik 25. Di sana warga berdoa bersama dengan dijaga ketat oleh petugas dari Polres Sidoarjo.
Akibat aksi tersebut, aktivitas BPLS lumpuh. Penguatan tanggul dan pengaliran lumpur ke Kali Porong terhenti. Begitu juga Kapal keruk dan alat berat yang setiap hari dioperasikan tidak terlihat melakukan kegiatan.