FOKUS

OTHER LANGUAGE

SIAPA KAMI

Redaksi Kokemi (Korban Kejahatan Militer dan Korporasi) adalah sebuah Projek Investigasi bersama, Solidaritas tanpa batas dan usaha pengarsipan data kejahatan Militer dan Korporasi. Selain itu, Page ini kami inisiasi sebagai usaha interupsi atas kebringasan media maistream yang senatiasa tetap aktif mereposisi amarah menjadi sesuatu yang justru dikotomik.

Anda dapat berkontribusi di Page ini.
Kontribusi dapat berupa Opini | Artikel | Komunike | Laporan | Rilis | Foto | Video atau segala bentuk material kampanye yang dapat mendukung Perjuangan Pembebasan melawan Tirani dan Otoritas

Kiriman dialamatkan Pada redaksi kami:
Email : redaksikokemi @ gmail.com
Facebook Page : Redaksi Kokemi

Aksi Solidaritas untuk Pandang Raya di Makassar

Tanggal 23 september 2014 hari selasa barisan Solidaritas untuk Pandang Raya yang menamakan diri AMARA (Aliansi Mahasiswa dan Rakyat untuk Pandang Raya) melakukan aksi ke Pengadilan Negeri dan Badan Pertanahan Nasional. Hampir 500an partisipan menghambur di jalan-jalan makassar. Aliansi ini berisi gabungan mahasiswa dari 8 kampus di Makassar dan beberapa Organisasi gerakan sosial serta warga Pandang Raya sendiri.


Mereka menyasar dua target aksi yaitu pertama adalah Badan Pertanahan Nasional dengan tuntutan agar BPN membuka warka tanah kepada warga dan partisipan solidaritas serta mengeluarkan surat pernyataan kekeliruan bahwa tanah pandang raya bukanlah objek yang menjadi milik Goman Wisan tapi ada di tempat lain sesuai warka tanah yang akan diperlihatkan dan telah diperlihatkan sebelumnya. Dalam ruang aspirasi ketika pihak BPN mengajak partisipan dan warga, pihak BPN mengatakan tak tahu menahu soal eksekusi salah tersebut bahkan akan mempertaruhkan jabatannya (perkataan ketua BPN) untuk menindaklanjuti kasus ini dengan menggelar perkara dengan mengundang pihak-pihak yang terkait. Yang sempat tercatat juga dari pihak BPN adalah eksekusi Pandang Raya memang adalah kesalahan. Namun sekali lagi tipikal birokrasi adalah serupa, hirarkis dan penuh dengan tetek bengek adminstratif, warga disuruh menunggu waktu gelar perkara tersebut hingga dari Tim Hukum mereka menyurat ke BPN dengan lampiran dari kelurahan dan kecamatan serta beberapa materi dan bukti-bukti.

Sebagai catatan jika gelar perkara berhasil maka akan dilakukan peninjauan kembali namun jika gelar perkara tersebut tidak berhasil maka tak ada jalan selain menghamburkan kemarahan di titik-titik yang mematikan.

Setelah aksi di BPN, AMARA dan Warga yang berhasil telah mengantongi berita acara dari BPN sebagai pegangan untuk menuntut Pengadilan Negeri Makassar dan sebagai pegangan di Tim Hukum warga, maka barisan melanjutkan aksi ke Pengadilan Negeri untuk menuntut dipecatnya wakil ketua Pengadilan Negeri Makassar yang bertandatangan di surat eksekusi Pandang raya yang salah objek dan juga menuntut dikeluarkannya surat pembatalan eksekusi tersebut.

Berbeda dengan di BPN, PN dengan cerobohnya membuka kesalahan mereka sendiri. Mereka menyebutkan batas-batas tanah milik Goman Wisan yang ada disurat tembusan bukanlah di Pandang Raya, mereka sengaja atau tidak sengaja menyebutkan nama lain dan itu menjadi catatan. Bahkan mereka mengatakan telah melakukan pengukuran sepihak tanpa mengundang pihak warga sendiri dan itu menjadi catatan baru. Semua pertanyaan dari Tim Hukum dan partisipan solidaritas tidak dijawab secara langsung namun dibuat terputar-putar dan sangat tidak jelas bahkan terkesan memancing perdebatan kusir mengulur-ulur waktu.

Sedangkan diluar ruang aspirasi yang terlihat seperti persidangan itu, massa aksi mulai grasa-grusu karena telah banyak pasukan kepolisian yang berjaga-jaga dan bahkan telah ada mobil watercanon bersiap di daerah sekitar PN. Sepertinya pihak PN memang tidak mau membatalkan eksekusi bahkan ingin berkonfrontasi dengan Warga dan AMARA.

Sedangkan warga sendiri yang ada di lokasi pengungsian masih saja berharap-harap cemas dan marah atas eksekusi rumah mereka yang jelas-jelas telah salah alamat. Kami dari Tim Kokemi juga masih bersemangat meneriakkan panggilan solidaritas dalam bentuk apa saja. Semua jalan masih bisa ditempuh karena Pandang Raya belum kalah.

Dari segenap hati kami dari Tim Kokemi juga mengucap salut kepada barisan Solidaritas ini karena begitulah memang seharusnya keterhubungan, kita semua saling terhubung satu sama lain, perjuangan melawan ketidakadilan adalh perjuangan yang sama. Dan semoga tak ada yang lelah mengatakan "Lawan".

Leave a Reply