Hari ini warga Pandang Raya diserang preman bayaran dari pihak Goman yang ingin mengeksekusi rumah mereka. Sontak warga melakukan perlawanan dan bertahan hingga bentrok dengan preman. Polisi sejam kemudian datang melepaskan tembakan gas air mata secara tiba-tiba untuk menghalau perlawanan. Warga yang geram melakukan serangan balik, dengan bantuan dari Brimob, Preman bayaran, satuan Perintis kepolisian datang dan menyisir rumah-rumah warga dan menangkapi serta memukuli para pemrotes secara keji.
Diketahui 24 orang ditangkap dan disiksa serta dipermalukan. Salah seorang pemrotes perempuan dilecehkan secara seksual dengan mengatainya "esek-esek", "pottele", dan dari saksi langsung yang kami percayai, pemrotes tersebut juga sempat digerayangi dibagian dadanya dan ditarik rambutnya dengan kasar ketika akan ditarik keluar rumah.
Beberapa pemrotes malah dipukuli dengan helm secara enteng dan santai, seorang pemrotes ditendang hingga jatuh ke tanah, sebagian dihantam dengan besi dan pentungan dibagian perut dan kepala hingga bocor, sebagian dipermalukan dengan kata-kata kasar, sebagian ditendang dan diseret. Semua korban kekerasan polisi tersebut mengalami luka-luka dan penuh darah diseluruh tubuh.
Tidak cukup sejam, mereka digiring ke Polwiltabes untuk diperiksa dan tentunya dengan tindakan represif selanjutnya. Berita terakhir dari informan kami, malam tadi amereka telah diputuskan bebas namun preman bayaran yang sempat melakukan serangan pertama kepada warga dan pemrotes tadi datang dan menghalau pelepasan korban ketika semua pemrotes , mencurigakan sekali bahwa Polisi tak berkutik di "kandang" mereka sendiri dan dengan senang hati memasukkan lagi pemrotes tersebut kedalam tahanan.
Tanah Pandang Raya yang berada ditengah-tengah pusat perbelanjaan dan perumahan mewah memang sangat strategis dan jadi incaran pemodal. Kasus eksekusi tanah ini sudah berlangsung sejak tahun 2008 dan perlawanan juga masih bertahan hingga sekarang.
Sampai malam ini berita diturunkan, pemrotes dan warga melakukan jaga-jaga, karena diketahui preman bayaran, intel kepolisian dan satuan polisi bersenjata masih melakukan tidakan awas dilokasi tersebut. Silahkan lakukan aksi solidaritas dalam bentuk apa saja!!
Sampai malam ini berita diturunkan, pemrotes dan warga melakukan jaga-jaga, karena diketahui preman bayaran, intel kepolisian dan satuan polisi bersenjata masih melakukan tidakan awas dilokasi tersebut. Silahkan lakukan aksi solidaritas dalam bentuk apa saja!!
Kriminalisasi, represif militer, serangan preman bayaran hingga teror-teror yang keji adalah bagian rencana Negara dan Pemodal dalam penumbangan semangat perlawanan warga dimanapun itu.
Kami dari Redaksi Kokemi mengutuk sesakithatinya atas kejadian tersebut dan kejadian serupa. "Penggusuran ada dimana-mana, maka perlawanan juga mesti ada dimana-mana", dan bahwa "Pemilu tak akan menyelamatkanmu dari ancaman penggusuran" seperti yang kami kutip dari beberapa selebaran perlawanan atas penggusuran di Makassar